Sebelumnya kami telah membahas apa itu sct yang rumornya akan menjadi sistem soal uji kompetensi mahasiswa profesi dokter (UKMPPD) pada tahun 2025.
Lalu bagaimana contoh soal SCT tersebut?
Kali ini kita akan menampilkan beberapa contoh soal SCT yang diperkirakan akan menjadi soal UKMPPD tersebut.
Oiya perlu diketahui, bahwa penilaian soal SCT berbeda dengan penilaian soal MCQ biasa. Pada soal SCT masing-masing jawaban memiliki nilai, nilai tersebut diambil dari hasil jawaban para panelist.
Singkatnya sih sebelum soal itu dikerjakan oleh peserta ukom, soal tersebut terlebih dahulu dikerjakan oleh para panelist (para pakar sesuai keilmuannya), hasil tersebut yang akan menjadi nilai masing-masing jawaban.
Contoh Soal SCT
Jadi berikut adalah beberapa contoh soal SCT yang akan digunakan pada UKMPPD 2025.
Soal 1 – Gangguan pencernaan bagian atas
Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke fasilitas kesehatan dengan keluhan nyeri ulu hati yang terjadi hampir setiap hari sejak dua minggu terakhir. Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri semakin parah setelah makan makanan berlemak atau pedas. Tidak ada keluhan mual, muntah, atau penurunan berat badan. Riwayat penyakit lambung sebelumnya tidak ada, tetapi pasien mengaku sering mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak setiap hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan nyeri tekan di daerah epigastrium tanpa tanda-tanda peritonitis. Pemeriksaan vital menunjukkan suhu tubuh 36,8°C, tekanan darah 120/80 mmHg, dan nadi 76 kali/menit.
Nomor Soal | Jika Anda berpikir tentang… | dan kemudian diberi tahu… | hipotesis ini menjadi… |
---|---|---|---|
1 | Dispepsia fungsional | Tidak ada riwayat penyakit lambung sebelumnya | -2 -1 0 +1 +2 |
2 | Gastritis akibat konsumsi kafein berlebihan | Nyeri muncul setelah makan makanan berlemak | -2 -1 0 +1 +2 |
3 | Tukak lambung | Tidak ada penurunan berat badan signifikan | -2 -1 0 +1 +2 |
Soal 2 – Sesak napas kronis
Seorang pria berusia 60 tahun datang ke fasilitas kesehatan dengan keluhan sesak napas yang semakin memburuk sejak dua minggu terakhir. Pasien merasa lelah dan mengeluhkan batuk kering yang menetap. Pasien juga mengatakan ada pembengkakan di kedua tungkai sejak satu bulan terakhir. Tidak ada nyeri dada, demam, atau riwayat trauma. Riwayat hipertensi diketahui, tetapi pasien tidak rutin meminum obat. Pemeriksaan fisik menunjukkan edema tungkai bilateral (+2), distensi vena jugularis, dan ronki basal di kedua paru-paru. Pemeriksaan vital menunjukkan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 96 kali/menit, frekuensi napas 22 kali/menit, dan saturasi oksigen 94% dengan udara kamar.
Nomor Soal | Jika Anda berpikir tentang… | dan kemudian diberi tahu… | hipotesis ini menjadi… |
---|---|---|---|
1 | Gagal jantung kiri | Ada ronki basal di kedua paru-paru | -2 -1 0 +1 +2 |
2 | Gagal jantung kanan | Edema tungkai bilateral (+2) ditemukan | -2 -1 0 +1 +2 |
3 | Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) | Pasien tidak memiliki riwayat merokok | -2 -1 0 +1 +2 |
Soal 3 – Penyakit radang panggul (PID)
Seorang wanita berusia 28 tahun datang ke fasilitas kesehatan dengan keluhan nyeri perut bawah sejak tiga hari terakhir, disertai keputihan yang berbau tidak sedap. Pasien juga mengeluhkan demam ringan dan rasa nyeri saat berkemih. Tidak ada perdarahan vagina. Pasien mengatakan memiliki pasangan seksual baru tiga bulan yang lalu dan tidak menggunakan kontrasepsi kondom. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan nyeri tekan di daerah hipogastrium dan nyeri goyang pada serviks. Pemeriksaan vital menunjukkan suhu tubuh 38,2°C, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88 kali/menit, dan frekuensi napas 20 kali/menit.
Nomor soal | Jika Anda berpikir tentang… | dan kemudian diberi tahu… | dan kemudian diberi tahu… |
---|---|---|---|
1 | Penyakit radang panggul (PID) | Nyeri goyang serviks ditemukan | -2 -1 0 +1 +2 |
2 | Infeksi saluran kemih (ISK) | Pasien memiliki keputihan yang berbau tidak sedap | -2 -1 0 +1 +2 |
3 | Kehamilan ektopik | Tidak ada perdarahan vagina | -2 -1 0 +1 +2 |
Keterangan nilai:
-2: Ditolak atau hampir ditolak
-1: Kurang mungkin
0: Tidak lebih atau kurang mungkin
+1: Lebih mungkin
+2: Dikonfirmasi atau hampir dikonfirmasi
Jadi seperti itulah contoh soal SCT yang diperkirakan akan menjadi sistem soal UKMPPD tahun 2025.
Kita lihat bahwa susunan soalnya berbeda dengan susunan soal MCQ biasa.
Pada soal SCT terdapat:
Deskripsi kasus, yang berisikan latar belakang klinis dan data awal tentang pasien.
Nomor soal dan Hipotesis Tambahan, yang berisikan nomor soal dan satu hipotesis tambahan.
Informasi tambahan, pada bagian ini berfungsi memberikan data tambahan yang mendukung, melemahkan, atau tidak memengaruhi hipotesis.
Skala penilaian hipotesis, mengukur dampak informasi tambahan terhadap hipotesis diagnosis awal.
Cara Kerja:
- Peserta memilih nilai berdasarkan bagaimana informasi tambahan memengaruhi kemungkinan hipotesis.
- Contoh: Jika “Nyeri goyang serviks ditemukan” memperkuat kemungkinan PID, maka skornya adalah +2.
Terima kasih informasinya