Di lingkungan pendidikan, retaker menjadi salah satu momok yang ingin dihindari. Namun tidak sedikit pula yang justru ingin mengikutinya dengan berbagai alasan. Jika bisa langsung lulus dengan nilai tinggi dan bisa dihindari, kenapa tidak?
Retaker secara umum membuat beban pikiran Anda kian bertambah. Tidak hanya melakukan persiapan dengan belajar ekstra saja, melainkan Anda juga harus menyiapkan sejumlah dana untuk mengikuti retaker tersebut.
Jadi apa sih sebenarnya retaker itu? Kenapa seorang mahasiswa harus mengikuti retaker?
Mengenal Lebih Dekat Tentang Retaker
Retaker merupakan istilah yang digunakan mengacu pada seseorang yang mengulang suatu ujian atau tes setelah sebelumnya gagal atau tidak mencapai hasil yang diinginkan. Seseorang yang menjadi retaker biasanya mengambil kesempatan kedua atau lebih untuk mencoba meraih hasil yang lebih baik dalam ujian tersebut.
Alasan seseorang menjadi retaker bisa bermacam-macam, seperti ketidakmampuan untuk lulus ujian pada percobaan pertama, keinginan untuk meningkatkan skor atau hasil, atau karena alasan-alasan lain seperti perbaikan pengetahuan atau keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam ujian tersebut.
Sebagai contoh, seorang siswa atau mahasiswa yang tidak lulus ujian akhir semester mungkin perlu menjadi retaker untuk mencoba lagi pada periode ujian berikutnya. Selama periode ini, mereka akan berusaha memperbaiki segala bentuk persiapan mereka dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi yang diuji.
Retaker Mahasiswa Tenaga Kesehatan
Retaker juga erat kaitannya dengan mahasiswa kesehatan yang dinyatakan tidak lolos dalam uji kompetensi.
Seorang mahasiswa tenaga kesehatan diwajibkan mengikuti uji kompetensi sebagai exit exam agar bisa mengikuti wisuda dan mendapatkan sertifikat kompetensi.
Mahasiswa yang tidak lolos ujian itulah disebut sebagai retaker, mahasiswa tersebut harus mengulang kembali uji kompetensi di periode berikutnya bahkan ada juga yang harus mengulanginya di tahun depannya lagi.
Persiapan yang Harus Dilakukan oleh Retaker Agar Sukses
Bagi seseorang yang menjadi retaker, persiapan yang matang dan efektif sangat penting untuk meningkatkan peluang sukses dalam ujian atau tes yang diulang. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu retaker meraih hasil yang lebih baik:
1.Evaluasi Ujian Sebelumnya
Tinjau hasil ujian sebelumnya untuk mengidentifikasi area-area di mana Anda kurang berhasil. Analisis kesalahan yang telah Anda buat sebelumnya untuk memahami penyebabnya.
2.Buat Rencana Belajar yang Baik
Buat rencana belajar yang terstruktur dan realistis dengan jadwal yang jelas. Prioritaskan materi yang perlu dipelajari berdasarkan tingkat kesulitan dan bobot nilai.
Gunakan teknik belajar yang sesuai dengan gaya belajar Anda, seperti menciptakan mind map, merangkum materi, atau menggunakan flashcard. Cobalah teknik-teknik ini untuk membantu Anda mengingat dan memahami materi lebih baik.
3.Cari Sumber Belajar Tambahan
Gunakan berbagai sumber belajar, seperti buku teks, materi online, video tutorial, atau sumber daya lain yang relevan. Bisa juga mempertimbangkan bergabung melalui kelas tambahan atau kursus pelatihan jika tersedia.
4. Praktikkan Soal-Soal Ujian
Luangkan waktu untuk mengerjakan soal-soal ujian dari tahun-tahun sebelumnya atau latihan soal yang relevan. Ini akan membantu Anda memahami format soal dan meningkatkan keterampilan pengerjaan soal.
Selain itu, Anda juga melakukan latihan ujian simulasi. Lakukan ujian simulasi dengan waktu terbatas untuk menguji sejauh mana Anda memahami materi dan untuk berlatih mengelola waktu.
Cara Terhindar dari Retaker
Menghindari menjadi seorang retaker dalam ujian atau tes tertentu adalah tujuan yang dapat dicapai dengan melakukan persiapan yang baik dan mengikuti beberapa strategi yang efektif. Berikut adalah beberapa cara untuk terhindar dari menjadi seorang retaker:
1.Rencanakan Belajar dengan Baik
Buat rencana belajar yang terstruktur jauh sebelum ujian. Jadwalkan waktu untuk belajar secara teratur agar Anda dapat meresapi materi secara mendalam. Pastikan Anda memiliki akses ke buku teks, materi pembelajaran, dan sumber daya lain yang relevan.
Pertimbangkan berbicara dengan instruktur atau guru jika ada hal yang tidak Anda pahami. Aktif dalam pembelajaran di kelas dan ambil catatan yang baik. Jika Anda merasa bingung tentang materi yang diajarkan, jangan sungkan untuk bertanya.
2.Jangan Tunda-tunda
Hindari menunda-nunda pekerjaan dan mulailah belajar sesegera mungkin. Jika Anda menyelesaikan tugas dan belajar secara konsisten, Anda dapat mengurangi stres dan tekanan yang muncul menjelang ujian.
3.Pahami Format Ujian
Ketahui jenis pertanyaan yang akan muncul dalam ujian, seperti pilihan ganda, esai, atau ujian praktik. Latih diri Anda dalam menjawab jenis-jenis pertanyaan tersebut. Lakukan latihan soal dari ujian sebelumnya atau soal-soal latihan yang relevan.
Ini akan membantu Anda mengukur pemahaman Anda dan meningkatkan keterampilan pengerjaan soal.
4.Berlatih Manajemen Waktu
Latih diri Anda untuk mengelola waktu dengan baik saat mengerjakan ujian. Pastikan Anda memiliki cukup waktu untuk menjawab semua pertanyaan.
5.Ajukan Pertanyaan saat Mengalami Kesulitan
Jika Anda menghadapi kesulitan dalam memahami materi atau mempersiapkan diri untuk ujian, jangan ragu untuk meminta bantuan dari guru atau mentor, teman sekelas, atau tutor.
Kesimpulan
Bisa diambil kesimpulan bahwa menjadi retaker bukanlah sesuatu yang buruk, dan dalam banyak kasus, hal ini dapat membantu seseorang untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam ujian atau tes yang penting bagi perkembangan mereka.
[…] Baca Juga: Apa itu Retaker? […]