ukomacademy.com – KTI atau Karya Tulis Imiah adalah tugas akhir yang diwajibkan untuk mahasiswa Vokasi (D3/D4). Banyak dari mahasiswa Vokasi yang masih bingung cara menyusuns kti dengan baik dan benar. Maka dari itu, artikel ini dibuat untuk mahasiswa kesehatan dan umum yang akan menyusun KTI agar berlangsung dengan baik.
Ada beberapa tahapan dalam menyusun kti yang baik, akan tetapi kita terlebih dahulu harus faham struktur karya tulis ilmiah secara umumnya, untuk mendapatkan informasi tersebut silahkan baca di artikel struktur kti.
Cara Menyusun Karya Tulis Ilmiah
Berikut ini beberapa tahapan menyusun karya tulis ilmiah yang bisa menjadi panduan teman-teman mahasiswa kesehatan ataupun umum.
1. Persiapan dan Merencanakan
Melakukan percencanaan penyusunan karya tulis ilmiah tidak bisa dihindari oleh seorang penulis karya tulis ilmiah itu sendiri, karena dengan merencanakan segala aspek dari apa yang akan dibahas dan dikaji dapat tersampaikan dengan adanya perencanaan.
Oleh karena itu, ada baiknya kita sebagai penulis KTI merencanakan apa yang akan ditulis seperti topik, rumusan tujuan, identifikasi pembaca, dan juga menentukan cangkupan atau ruang lingkup karya tulis ilmiah yang akan ditulis.
2. Mengumpulkan Informasi
Cara menyusun kti selanjutnya adalah mengumpulkan informasi, adapun tahapan yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut:
1. Memilik teknik pengumpulan informasi
2. Mencatat informasi yang ditemukan
3. Menguji keabsahan informasi
4. Menyimpulkan informasi
Dalam mengumpulkan informasi kita bisa memanfaatkan perpustakan dan internet, ataupun mengolelola dan memilih bahan-bahan pustaka.
3. Persiapan Sebelum Menulis Draft
Menulis draft penting dilakukan setelah perencanaan selesai, namun ada beberapa persiapan yang perlu kita perhatikan juga sebelum menulis draft karya tulis ilmiah.
Persiapan tersebut ialah, menyiapkan bahan referensi yang cukup dan kuat sesuai dengan tema yang dipilih, lalu menentukan cara melaksanakan membuat karya tulis ilmiah dalam berbagai bentuk seperti buku, jurnal ilmiah, prosiding, laporan ilmiah, dimana masing-masing memiliki petunjuk teknis yang berbeda-beda.
4. Tahap Menulis Draft
Tahapan ke-4 dari menyusun karya tulis ilmiah adalah menulis draft, berikut ini beberapa tahapan yang bisa kita lakukan:
1) Mengekspresikan ide-ide kedalam bentuk tulisan kasar
2) Mengembangkan ide kreatif yang masih bersifat tentative
3) Konsentrasi pada ekspresi atau gagasan, bukan pada aspek mekanik
5. Proses Revisi
Setelah Draft selesai, selanjutnya kita merevisi bagian-bagian yang dirasa kurang, seperti:
– Memperbaiki ide dalam sebuah karya tulis ilmiah dengan menambahkan, mengurangi, menghilangkan, dan menyusun ulang isi sesuai kebutuhan pembaca.
– Membaca kembali seluruh isi naskah atau referensi yang akan digunakan untuk menyusun naskah sehingga mempermudah reduksi ke materi yang siap digunakan.
– Berbagi pengalaman tentang naskah awal dengan berbagai teman untuk menemukan kelebihan dan kekurangannya.
6. Penyuntingan
Cara menyusun kti terakhir adalah menyunting naskah yang telah dibuat. Penting bagi penulis karya tulis ilmiah untuk melakukan penyuntingan agar memastikan tulisan-tulisan di dalamnya sudah sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Adapun hal yang harus dilakukan dalam tahap penyuntingan dalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki dan mengevaluasi aspek mekanik naskah seperti huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, dan format penulisan.
2. Memperbaiki kesalahan bahasa dan menarik perhatian untuk meminimalkan kesalahan yang terjadi.
7. Publikasi Karya Tulis Ilmiah
Apakah karya tulis ilmiah perlu dipublikasikan? tentu perlu, karena kita mempublikasikan secara umum, masyarakat umum ataupun dari kalangan civitas akademika bisa membaca karya tulis ilmiah yang telah kita buat.
Dengan begitu, kebermanfaatan karya tulis ilmiah yang kita buat semakin tinggi.
8. Evaluasi
Apakah evaluasi diperlukan dalam penulisan karya ilmiah? Sangatlah penting. Evaluasi membantu kita mengukur kemampuan dalam membuat karya ilmiah yang baik, terutama bagi pemula atau mereka yang baru memulai. Dengan melakukan evaluasi, kita berkomitmen untuk terus memperbaiki kualitas karya agar mencapai hasil yang optimal. Evaluasi utamanya meliputi fokus, struktur, organisasi, dan gaya penulisan.