Blueprint Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI)

Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) menjadi alat ukut kompetensi tenaga kesehatan khususnya Apoteker sebagai tenaga kefarmasian. UKAI dilaksanakan untuk menguji pengetahuan, keterampilan, dan perilaku calon lulusan pendidikan profesi apoteker agar memperoleh Sertifikat Kompetensi Apoteker Indonesia yang diperlukan untuk berpraktik kefarmasian di Indonesia. Selain itu, UKAI juga bertujuan untuk mendorong kesadaran akan pentingnya pengembangan diri secara berkelanjutan (life-long learning) bagi apoteker.

Sebagai mahasiswa Apoteker yang akan mengikuti uji kompetensi/ukom, tentunya kita perlu blueprint ukai terbaru sebagai acuan belajar.

Blueprint ukai berfungsi sebagai panduan bagi penulis soal (item writer) dalam menyusun soal ukai, penelaah soal (item reviewer) dalam mengevaluasi item soal, peserta ujian untuk mempersiapkan diri, dan institusi pendidikan untuk mengukur hasil (“outcome”) dari pendidikan apoteker.

Blueprint UKAI memiliki 6 tinjauan yaitu : 1. Area Kompetensi, 2. Domain Kompetensi, 3. Tingkat Pemahaman, 4. Praktik Kefarmasian, 5. Farmakoterapi, 6. Penyelesaian Masalah Kefarmasian. Masing-masing tinjauan berisi beberapa aspek penting yang menggambarkan fokus penilaian kemampuan peserta pada tinjauan tersebut.

 

Blueprint Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI)

Tinjauan 1: Area Kompetensi

1. Landasan ilmiah
Penilaian pada aspek ini difokuskan pada kemampuan untuk menerapkan ilmu biomedis dasar, termasuk biologi molekuler-genetika, anatomi, fisiologi, biokimia, mikrobiologi, imunologi, dan biostatistik; juga ilmu farmasi seperti farmasetika, farmakologi, kimia farmasi, dan farmakognosi; serta ilmu sosial, perilaku, dan administrasi farmasi dalam praktik kefarmasian.

2. Ketrampilan personal
Penilaian pada aspek ini melibatkan kemampuan kepemimpinan, pengambilan keputusan, kerjasama tim, komunikasi, organisasi, hubungan interpersonal, dan kolaborasi interpersonal dan interprofesional.

3. Ketrampilan manajemen & organisasi
Penilaian pada aspek ini mencakup ketrampilan manajemen diri, pengelolaan tempat kerja, sumber daya manusia, sumber daya finansial, perbekalan farmasi, serta penjaminan mutu.

4. Ketrampilan Kefarmasian
Penilaian pada aspek ini berfokus pada ketrampilan perancangan, pembuatan, pendistribusian, penyiapan, peracikan, pencampuran sediaan steril, penyerahan sediaan farmasi, memberikan informasi terkait obat dan alat kesehatan, identifikasi dan penanganan masalah penggunaan dan keamanan obat, serta pencegahan penyakit dan promosi kesehatan masyarakat.

5. Praktik Profesional, Legal, dan Etik
Penilaian pada aspek ini mencakup kemampuan praktik yang berfokus pada pasien, integritas, akuntabilitas, tanggung jawab, dan komitmen; kepatuhan terhadap aspek legal praktik kefarmasian, standar praktik profesi, pedoman praktik, dan kode etik profesi apoteker.

6. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
Penilaian pada aspek ini melibatkan ketrampilan dalam menyediakan, berkomunikasi, mendidik, dan menyebarkan informasi secara akurat dan efektif kepada individu, komunitas, dan masyarakat untuk memastikan kecocokan sediaan farmasi.

7. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
Penilaian pada aspek ini mencakup kesadaran diri, kemampuan inovasi, jiwa kewirausahaan, evaluasi diri, dan komitmen untuk mengembangkan diri dan profesi secara berkelanjutan.

Tinjauan 2: Domain Kompetensi

1. Kognitif
Penilaian pada aspek ini melibatkan pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual untuk membangun kemampuan praktik kefarmasian.

2. Pengetahuan Prosedural
Penilaian pada aspek ini melibatkan pengetahuan tentang prosedur yang berlaku dalam melakukan tindakan kefarmasian.

3. Konatif
Penilaian pada aspek ini melibatkan sikap dengan melibatkan empati dalam menerapkan nilai-nilai profesional pada praktik kefarmasian

Baca juga: Tips Lulus UKAI

 

Tinjauan 3: Tingkatan Pemahaman

1. Pengingatan Pengetahuan (Recall of Knowledge)
Fokus penilaian pada aspek ini adalah kemampuan untuk mengingat item-item spesifik dalam pengambilan keputusan atau tindakan profesi.

2. Perhitungan Farmasi (Pharmaceutical Calculation)
Fokus penilaian pada aspek ini mencakup kemampuan melakukan perhitungan yang diperlukan dalam pembuatan, penyiapan, peracikan, penyerahan, penggunaan, dan pengelolaan obat.

3. Kemampuan Berpikir (Reasoning Ability)
Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah kemampuan memberikan landasan ilmiah sebagai dasar dalam pengambilan keputusan atau tindakan profesi.

 

Tinjauan 4: Praktik Kefarmasian

1. Pembuatan dan Pengembangan Sediaan Farmasi
Fokus penilaian pada aspek ini adalah kemampuan dalam merancang, mengembangkan, membuat, menguji mutu, dan menjamin mutu sediaan farmasi (bentuk dosis) serta meracik dan menyiapkan sediaan ekstemporare. Penilaian juga mempertimbangkan sifat fisikokimia bahan aktif dan bahan tambahan, aspek biofarmasetik, farmakokinetik, farmakodinamik, bentuk sediaan, rute pemakaian, regulasi, persyaratan standar, teknik pembuatan, sarana dan prasarana, pengemasan, pelabelan, dan penyediaan informasi penggunaannya.

2. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Fokus penilaian pada aspek ini adalah kemampuan dalam mengelola distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan, termasuk pemilihan, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pengamanan, dan penyaluran sediaan. Penjaminan mutu sediaan juga menjadi bagian dari penilaian.

3. Pelayanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Fokus penilaian pada aspek ini adalah kemampuan untuk memberikan pelayanan obat, termasuk verifikasi administrasi, farmasetik, dan klinik, identifikasi dan penyelesaian masalah terkait obat, rekomendasi pemilihan obat dan dosis, serta penyerahan dan pemberian informasi dan edukasi terkait sediaan farmasi dan alat kesehatan untuk memastikan efikasi dan keamanan penggunaannya.

4. Pelayanan Informasi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Fokus penilaian pada aspek ini adalah kemampuan untuk mencari, menganalisis, mengevaluasi, mengorganisir, berkomunikasi, dan menyebarkan informasi tentang sediaan farmasi dan alat kesehatan dengan akurat dan efektif kepada individu dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk memastikan penggunaan yang tepat, mengidentifikasi masalah, merancang strategi intervensi atau edukasi, dan mengimplementasikan upaya pengelolaan penyakit kronis serta peningkatan kesehatan masyarakat.

Tinjauan 5: Farmakoterapi

Dalam tinjauan ini, terdapat 11 (sebelas) aspek farmakoterapi yang dikelompokkan berdasarkan penatalaksanaan obat pada gangguan sistem organ atau gangguan lainnya. Fokus penilaian pada aspek ini adalah kemampuan untuk:

– Memahami dan menginterpretasikan kondisi patofisiologi sebagai dasar pemilihan obat yang rasional untuk menjamin keberhasilan terapi.

– Memahami mekanisme kerja obat, proses absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat, serta mengatur dosis, memilih bentuk sediaan, dan rute pemberian obat dengan mempertimbangkan pertimbangan farmakoekonomi sebagai dasar penggunaan obat yang rasional.

– Mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi informasi terkait obat, kondisi pasien, dan berbagai faktor spesifik pasien dalam menentukan pilihan terapi, mengatur regimen dosis, serta memberikan informasi yang tepat dan akurat untuk meningkatkan keberhasilan terapi.

– Mengidentifikasi gejala adanya gangguan ringan (minor illness), menilai kebutuhan pasien, menetapkan tindakan (merujuk atau memberikan terapi), dan merekomendasikan pilihan obat sesuai kebutuhan dengan memperhatikan ketentuan regulasi.

– Mengevaluasi dan mengelola regimen obat melalui pemantauan kondisi pasien, berkomunikasi secara efektif dengan pasien, serta berkolaborasi dengan profesi kesehatan lain untuk memastikan efikasi dan keamanan penggunaan obat.

 

Tinjauan 6: Penyelesaian Masalah Kefarmasian

Dalam tinjauan ini, terdapat lima aspek utama dalam penyelesaian masalah kefarmasian yang dinilai untuk memastikan ketersediaan sediaan farmasi yang bermutu, penggunaan obat yang rasional, aman, dan efektif, pelaporan masalah terkait obat, serta penarikan sediaan farmasi. Fokus penilaian pada strategi penggalian data dan informasi, ketepatan identifikasi masalah, serta penyusunan solusi yang tepat. Penilaian juga mencakup implementasi solusi, pemantauan efektivitas dan keamanan penggunaan sediaan farmasi, serta kemampuan dalam menerapkan dan mematuhi perundang-undangan, kode etik profesi, dan standar praktik sebagai bentuk tanggung jawab profesi.

 

Distribusi Soal UKAI Sesuai dengan Area Tinjauan

Soal UKAI akan disusun berdasarkan blueprint, dan masing-masing soal akan memuat minimal satu aspek per tinjauan. Berikut penjelasan distribusi soal ukai sesuai blueprint.

 

Sumber: Blueprint UKAI Farmasi UGM

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
× Taklukan UKOM Disini!